Kaji Diri

Mari kita luangkan waktu untuk sama-sama Belajar Bersama,

TITIK

Candi

Mengutif pembicaraan antara Abu Nawas yang bercerita kepada Mamak Kalampayan lalu menceritakan pula kepada Pak Lebai Malang yang pada suatu hari juga berdongeng kepada Pak Belalang, Kisah ini sampailah kepada Kang Kabayan.

Kiamat menurut Islam di tandai dengan beberapa pertanda,

  • Kemunculan Imam Mahdi

  • Kemunculan Dajjal

  • Turunnya Nabi Allah Isa

  • Kemunculan Ya’juj Ma’juj

  • Terbitnya Matahari dari Barat ke Timur

  • Pintu maaf, pintu pengampunan Tertutup

  • Dabbatul Ardhi, Dabbat Al Ard, Binatang Melata keluar dari tanah dan akan menandai mu’min yang sebenar-benarnya,

  • Kabut selama 40 Hari yang akan mematikan semua orang-orang yang beriman sezati,

  • Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan

  • Pemusnahan/runtuhnya Ka’bah

  • Tulisan dalam Al Quran akan lenyap

  • Sangkakala akan ditiup pertama kalinya membuat semua makhluk hidup merasa bimbang dan ketakutan

  • Tiupan sangkakala yang kedua kalinya akan membuat semua makhluk hidup mati dan yang ketiga yang membuat setiap makhluk hidup bangkit kembali

“jika engkau lebih mengejar duniawi dari pada mengejar dekat dengan-Ku maka akan Aku berikan, tapi Aku akan menjauhkan kalian dari syurga-Ku”

Yang dimaksud dengan dajjal yang bermata satu, artinya hanya memandang sebelah mata, hanya menganggap bahwa apapun itu di dunialah ini segala-galanya, orang-orang yang hanya memikirkan duniawi dari pada akhirat.

Kerugian meninggalkan kewajiban, tergantung yaqin akan ilmu dan ikhlas beramal :

  • Subuh, Cahaya wajah akan pudar,

  • Zuhur, Berokah penghasilan akan hilang,

  • Asar, Kesehatan mulai terganggu,

  • Maghrib, Pertolongan anak cucu sangat jauh di akhirat nanti,

  • Isya’, Kedamaian dalam tidur sulit didapatkan,

Dengan niat Belajar, mari kita belajar bersama, ikhlas beramal ( sampaikanlah ilmu walau hanya 1 ayat) Saling Asah Saling Asih Saling Asuh saling nasehat menasehati, ketika sedang ziarah kubur :

  • DIRI adalah tempat yang paling gelap di antara yang gelap, maka terangilah diri dengan Niat Suci Yaqin Iman Taqwa Taat Patuh Sabar Tabah Ikhlas Ridho Tawadhu Tawakkal Hikmah Syukur,

  • DIRI adalah tempat yang paling sempit, maka luaskanlah diri dengan bersilaturahiim,

  • DIRI adalah tempat yang paling sepi maka ramaikanlah diri dengan memperbanyak mengkaji Al Quran, menjalani, mengalami, mengerti dan faham.

  • DIRI adalah tempatnya penyakit-penyakit yang merusak, maka racunilah ia dengan Ilmu Ikhlas beramal soleh berzakat berinfak dan bersodaqoh,

  • DIRI yang menyempitkanmu hingga hancur bilamana Angkuh Riak, Sombong, Takkabur, Iri, Dengki, Tammak, Serakah, Tak pernah Puas, Hasut Khianat Benci Dendam Kesumat, bebaskan kesempitan itu dengan Dzikrullah Ingat Kepada Allah SWT dengan penuh kesadaran,

  • DIRI adalah tempat untuk menenggelamkanmu kedalam hawa nafsu yang sangat menyakitkan, bebaskan belenggu itu dengan berpuasa,

  • DIRI adalah tempat Malaikat bertanya, Persiapkanlah jawaban dengan memperbanyak mengucapkan Kalimah “LAILAHAILALLAH”

Sampaikanlah walau hanya satu ayat, walaupun itu disampaikan hanya kepada satu makhluk hidup.

  • Disaat anda membawa DIRI, Iblis biasa-biasa saja dan memperhatikan,

  • Disaat anda membukanya, Iblis mulai curiga, dan mencegahnya,

  • Disaat anda membacanya, Iblis mulai gelisah, dan mencegahnya,

  • Disaat anda mengkajinya, Iblis mulai kejang-kejang dan mulai menjaga jarak dengan sesekali mencegahnya secara halus,

  • Disaat anda menjalaninya, mengalaminya, Iblis mulai mengibarkan bendera peperangan,

  • Disaat anda mengerti dan memahaminya, ia mulai menjauhi, bila ia mendekat hangus terbakar,

  • Disaat anda mengamalkannya dalam setiap sendi kehidupan, Iblis melemparkan handuk tanda menyerah,

  • Disaat anda membaca ini, ia mulai bergejolak dengan bermacam rasa,

  • Ketika anda ingin membaca tentang ini, lagi-lagi iblis mencegahnya,

  • Ketika anda hendak mengkaji tentang ini, lagi-lagi iblis mempengaruhinya,

  • Iblis berbisik;“Buat apa semua ini, hal ini hanya membuang waktumu saja, hanya sia-sia belaka, tak ada gunanya,

“Walau hanya sebesar debu amal perbuatan, apapun yang dilakukan, jangankan yang nyata, hal-hal yang tersembunyi di DALAM hatipun Allah SWT Mengetahui dan memperhitungkannya”

“Tidak ada sesuatupun yang sia-sia dijadikan Allah SWT”

“Tidak Akan AKU jadikan Alam Semesta ini kalau bukan karena NUR Muhammad,”

Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud ‘Kalian tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kalian’ adalah kalian tadinya mati dalam sulbi orang tua masing-masing, tidak berupa apa-apa sampai Allah menciptakan kalian, kemudian Dia mematikan kalian dengan kematian yang sebenarnya, lalu Allah hidupkan kalian kembali ketika Dia membangkitkan kalian. Ibnu Abbas juga mengatakan bahwa ini seperti firman Allah dalam ayat lain, “Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan Engkau telah menghidupkan kami dua kali pula.” (QS Al-Mu’min: 11)