Sampingan

Pak Belalang (Bag. 4)

Pak Belalang Bagian 4

Sejak Pak Belalang dapat menjawab 3 pertanyaan Raja, akhirnya Pak Belalang di angkat menjadi SP = Sang Peramal kerajaan,  ketenaran dan kepiawaian Pak Belalang dalam hal meramal, mulai membuahkan hasil, untuk kebutuhan biaya dapur Pak Belalang tiap bulannya dibiayai oleh kerajaan, tak jarang pula Sang Raja sering meminta pendapat mengenai kepentingan urusan kerajaan kepada Pak Belalang,

Suatu ketika datanglah Sang Prajurit kerajaan tetangga hendak menghadap Raja, sambil menunjukkan selembar kertas yang digulung didalam bumbung bambu, Sang Raja mendapat kabar dari sahabatnya bahwa anaknya baru menikah, di hari ke 7 anaknya yang baru menikah telah di culik oleh Jin, kami mendengar kabar bahwa Raja mempunyai Sang Peramal yang terkenal bernama Pak Belalang, sudilah kiranya Tuan membantu menemukan tuan Putri, , Raja langsung menanyakan kepada Pak Belalang, duhai Pak Belalang? dimanakah disembunyikannya tuan Putri itu, mendengar pertanyaan raja itu Pak Belalang, nampak terdiam sambil memejamkan mata layaknya seperti seorang yang sedang menerawang, semua orang pun ikut terdiam,  dalam diamnya Pak Belalang bergumam dalam hati, Yaa Tuhan,, bagaimana saya menjawab pertanyaan raja ini, sedangkan saya sendiri tidak mengetahuinya, Pak Belalang pun teringat pada saat dia melarikan diri di hutan, tiba-tiba terdengar suara Raja, “Bagaimana Pak Belalang dimanakah tuan Putri itu??”, saking kagetnya Pak Belalang bilang “hutan”,

Baiklah kata sang raja, Sang Raja memerintahkan Sang Prajuritnya untuk menghantarkan Pak Belalang untuk menemukan tuan Putri sahabatnya yang di curi oleh Jin, ( Pak Belalang mulai berpikir untuk melarikan diri ) anu tuan, sekiranya nanti sampai di hutan, biarkan saya sendiri yang masuk ke dalam hutan, yang lain menjaga dari jarak jauh saja sejarak 500 meter dari saya, baiklah kata raja, setelah mempersiapkan perbekalan, berangkatlah Sang Prajurit beserta Pak Belalang pergi ke hutan,

Di perjalanan , tibalah mereka disebuah pohon beringin besar, Pak Belalang beserta Sang Prajurit beristirahat di sebuah pohon beringin yang besar dan rindang, semilir angin bertiup sepoi sepoi, timbul rasa kantuk, Pak Belalang pun tertidur,

Didalam tidurnya, Pak Belalang bermimpi di datangi orang tua, janggutnya yang panjang putih hingga ke perut, berkata dengan dahsyatnya :

-. Hai Pak Belalang, apakah kerjamu hanya berbohong belaka? kenapa tidak berkata dengan sebenarnya?

+. Ampun Tuan, benarlah hamba hanya berbohong saja, semua hamba lakukan tidak disengaja dan itupun saya lakukan hanya untuk mencari nafkah,

-. Sebenarnya kebohonganmu hanya semata-mata karena Allah, sedang engkau sendiri tidak mengetahuinya, semua itu dikarenakan cobaan bagi Sang Raja yang sedang di uji kearifan dan kebijaksanaan Raja kepada rakyatnya, dan sekarang apa maksud dari perjalananmu, dan hendak pergi kemana?

+. Hamba diperintahkan Raja menemukan Tuan Putri anaknya sahabat Raja yang diculik oleh Jin, inilah maksud dari perjalanan hamba,

-. Bagaimana cara engkau menemukannya?

+. Entahlah sayapun tidak mengetahuinya,

-. Sebaiknya engkau menemukan dan mengambil tuan putri dari Jin itu, Ini ada ayat penangkal yang ditakuti oleh Jin, AKU ajarkan suatu ilmu kepadamu,  setelah kau hafal kan ini, pergunakanlah sebagaimana mestinya, nanti kau bacakan apa yang AKU ajarkan tadi kepada Jin itu, adapun Jin itu sekarang ada di sebuah gua di lereng gunung sedang memangku tuan Putri, pergilah kau ambil tuan putri itu,

+. Setelah hafal dan mengerti apa yang diajarkan, tinggal menjalani mengalami, setelah mengalami mendapat suatu kefahaman, Pak Belalang bertanya, Sudilah hamba mengetahui siapakah tuan?

-. Pak Belalang,,, Aku selalu Haidir dalam dirimu,

Pak Belalang terjaga dari tidurnya, Pak Belalang pun langsung ingat apa yang dibilang sama Orang Tua tadi, Pak Belalang segera melanjutkan perjalanan, tak berapa lama Pak Belalang melihat ada sebuah gua batu, sebelum sampai di mulut gua, semua diperintahkan oleh Pak Belalang untuk menjauh darinya,

Sesampai di mulut gua, dilihatnya tuan Putri tergelatak lunglai dipangkuan Jin, mata tuan Putri membengkak akibat menangis bersimbah air mata, Pak Belalang bersedih melihat tuan Putri, dibacalah apa yang diajarkan oleh Orang Tua tadi, setelah di baca, lalu di tiupnya ke Jin didalam gua itu, Jin itu pun lari lintang pukang, melihat Jin lari terbirit-birit, masuklah Pak Belalang kedalam gua, didapatinya tuan Putri itu, dan Pak Belalang berteriak kepada Sang Prajurit untuk membantu mengangkat tuan Putri yang telah pingsan, tak lama Pak Belalang pun membacakan ayat yang diajarkan tadi ke air di gelas, setelah diminumkan kepada tuan Putri, tak lama tuan Putripun tersadar, Pak Belalang menuliskan suatu ayat di kertas, dan diberinya kepada tuan Putri, peganglah ini, agar tidak di datangi lagi oleh Jin tersebut,

Sesampai di kerajaan, Pak Belalang di beri hadiah emas intan permata, sebagai imbalan atas telah ditemukannya tuan Putri, dan tak lama Pak Belalang pun berpamitan hendak pulang kerumahnya.

Demikianlah sepenggal kisah dari Pak Belalang, semoga bermanfaat.

3 respons untuk ‘Pak Belalang (Bag. 4)

  1. Putri Indah Kumala berkata:

    Owh ini toh gurunya Pak Belalang ….
    menurut sy ,, ndak mungkinlah Pak Belalang itu hanya akal2an saja ,,.. pasti ada gurunya ,,..
    keren pak ,,..
    Ditunggu kelanjutan kisah Pak Belalang Bagian 5 dan seterusnya ,,..

    Disukai oleh 2 orang

Tinggalkan komentar